Bulan berikutnya, gw kembali kontrol. Berharap ada titik terang. Seorang dpkter perempuan yang sanagt keibuan yang kala itu gw temui. Ia sangat keibuan, terbuka dan juga ramah. Sepertinya dia dokter pengganti dokter kenamaan yang seharusnya dinas do Rscm poli kebidanan. Dia memeriksa semua hasil ayng ad direkam medic. Semua tertera sangat jelas, hampir no comment tapi setika ia mendapati hasil lab HSG dia mulai berbicara. "Begini, ibu mengalami sumbatan di salah satu tuba. Ibu tetap bisa hamil namun kesempatannya tidak sebesar bila kedua tuba itbu normal. Kami akan terus mengupayakan kehamilan normal. Jalan terakhir bila normal tidak berhasil adalah dengan inseminasi buatan" kemudian gw memotong "berapa biayanya dan kapan seharusnya itu dilakukan dok?" Ia menjelaskan "kondisi ibu abu-abu. Kammtidak bisa sembarangan ambil tindakan. Dengan satu tuba pun ibu bs hamil. Bila dkondisi tuba ibu tidak berfungsindua-duanya maka akan dengan mudah kami ambil keputusan. Bisa dengan laparoskopi atau LO, dengan tindakan tersebut, perelngketannya bs dihilangkan atau dipotong kemudian dilaukan inseminasi buatan atau ivf. Tapi kan ibu masih punya satu tuba sehat, jadi untuk apa? Kita perlu membicarakan dan mendiskusikan tindakan tersbut karena menyangkut biaya dan kesiapan mental. Jaid untuk saat ini kami kana terus pantau folikel ibu,mbilan,emang harus menggunakan obat, kami akan berikan. Usia ibu saat ini sudah sangat tepat datang ke sini, karena bila sudah diatas 30thun, inseminasi buatan pun hanya akan sedikit membantu ". Mendengar penjelasa itu, gw cukup tenang, artinya gw hanya harus lebih bersabar dan melaksanakan apa yang domter bilang.
Dirumah gw laporan sama suami, dy cuma nganggku-ngangguk dan mau lebih bersabar untuk menunggu kapan gw hamil. Gw menjalani hari-hari seperti biasa. Mulai berolahraga meski ga teratur. Mulai mengkonsumsi makanan yang sekiranya bisa membantu memperbesar peluang hamil. Salah satu makanan yg gw knsmsi adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Kacang merah adalah kacang terfavorit meski banyak yang gak suka tapi enah knp gw suka banget sm kacang itu.kacang hijau, yup, gw ga terlalu suka, tapi suami gw sll menyediakan jus kacang hijau untuk jadi bekal gw dikantor. Gandum, in juga gw suka banget, gw biasa konsumsi ini dengan menambahkan buah dan susu heheheh. Gak hanya itu, gw pun mulai makan kabohidrat komplex lainnya seperi nasi merah. Ini juga gw suka, meski rasanya tak seenak nasi putih, tapi i really enjoy consuming this rice. Gw memangbtidak mendapati timabngan bergerak ke kiri tapi at least gw berusaha memenuhi gizi yang selama ini mungkin tidak terpenuhi dengan baik. Jagung dan kentang juga menjadi pilihan pengganti karbohidrat. Gw tetap mngkonsumsi junk food, menguangi kafein dan mengatur stress dan memperbaiki pola tidur.
Bulan berikutnya ternyata Allah belm kasi kesempatan gw menjadi calon orang tua. Sempat putus asa, tapi kan Allah ga suka orang yang putus asa. Gw pun kembali ke rumah sakit.
No comments:
Post a Comment