Sunday, October 2, 2016

Endokrin room

hi all, its a bit late post ya.. But its ok lah y,untuk menceritakan sesuatu yang bersifat manfaat kan gak pernah telat ya hahahhahah😅.
Ok, well, i have promised to share what happen inside thr  endocrin room kan yah. Fyi aja nih, endokrinologi itu adalah cabang ilmu yang mempelajari mengenai pengsturan sistem endokrin dimana didalam nya mengatur mengenai sistem hormon dan kelenjar yang ad didalam tuguh.salah satu yang diatur oleh sistem endokrin adalah organ reproduksi , yaitu ovarium dan testis. Untuk case gw, yaa pastilah ovarium secara eykan perempewi yaaa cyin hehehhe.  Sistem endokrin mengatur hormon LH dan FSH which are both of themitu mempengaruhi siklus haid para perempuan dan juga beberapa masalah kesuburan terletak pada kedua hormon tersebut.

Pemeriksaan  untuk LH and FSH bisa dilakukan di lab dengan mengambil sample darah pasien di hari kedua atau ketiga siklus haid.  Gw melakukan tes ini dihari ketiga haid dan hasil bisa langsung di ambil empat sampai enam jam kemudian. Biasanya pengecekan hormon ini dilakukan sekaligus dengan kolesterol, gula darah dan juga beberapa tes lain yang dibutuhkan untuk menunjang program kehamilan. Untuk gw, gw melakukan beberapa tes seperti yang disebutkan tadi dan juga tes urin. Setelah hasilnya komplit, gw membawa hasilnya ke dokter endokrin untuk di'baca' .

Saat itu, ada 3 hasil lab yang di ,baca' oleh dokter,  yaitu hasil tes sperma suami, hasil lab darah gw dan hasil HSG gw.dari semua hasil yang gw serahkan, hanya satu yang menarik perhatian domter, yaitu hasil HSG. Seperti yang sudah gw ceritakan sebelumnya, hasil HSG gw menunjukkan adanya penyumbatan di tuba kiri. Dok pter menjelaskan bahwa bila kehamilan bis terjadi hanya dengan satu tubua sehat dan normal. Produksi telur sebenarnya dihasilkan secara bergantian baik di tuba kanan ataupun dituna kiri. Meskipun kesempatan hamil tidak sebesar dengan yang memiliki kedua tuba sehst dan baik.  Dokter berharap gw tidak putus asa untuk urusan yang satu ini karena apapun bisa terjadi, kita punya Tuhan yang maha menentukan segalanya. Gw cm nget kata si mamake "cha, orang yang punya kesempatan 1% aja bisa hamil, apa lagi elo ya g 50%" gw pun mengamininya.

Setali tiga  uang dengan perkataan mamake, dokter pun berupaya agar gw hamil dengan cara alami dan normal , tanpa bantuan obat atau tindakan apapun. Semua itu gak mudah tentunya. Proses itu dimulai dengan tracking bakal telur gw di hari kedua siklus haid. Pemeriksaan itu dengan USG transvaginal. Nagi sebaguan orang, mereka risih dengan proses ini. Tapi pemeriksaan ini cukup efektif akrena sel telur hanya terlihat dari usg ini, bukan dr abdomen. Kelebihan lain dari USG ini selain melihat bakal sel telur secara lengkap, tapi juga bisa mendeteksi letak kisat/miom dengan baik dan juga bisa melihat ukuran dinding rahim dmana calon janin menempel. Ukuran ketebslan dinding rahim ini bisa menjadi acun kada hormon progesteron bagi sesorang. Bila seorang wanita mengalami masalah dengan hormon progesteronny maka janin kemungkinan tidak menempel kuat di dinding rahim dan ini yang menjadikan banyaknya kasus keguguran dengan alasan "rahimnya lemah". Tak jarang dokter memberikan terapi untuk kasus progesteron ini.

Back to HSG, hasil lab hsg mengatakn penyumbatan yang terjadi hampir dikedua tu a tapi tuba kanan berhasil di'buka'. Ya, keunggulan HSG ini adalah menjadi tuba non-paten menjadi paten.selain itu juga, hsg ini bisa mengatasi infeksi yang terjadi di tuba. Tidak hanya itu, bentuk rahim pun bisa di deteksi dengan pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini hars dilakukan di H+9 haid, artinya sebelum masa subur, karena bisa mempngganggu pertumbuhan sel telur bila dilakukan mendeksati masa subur.  Pencitraan dengan hsg ini hampir sendiri gw lakukan hanya satu kali. Dna dokter puntidak menyarankan pemeriksaan berulang karena ini dilakukan dengan bantuan x-ray, so gak boleh sering-sering. Pertanyaan yang timbul selanjutjnya adalah, apa yang harus dokter lakukan untuk masalah ini?

Masalah perlengketan yang ad pada tuba falopi bukanlah masalah baru, namun tindakan untuk mengatasi masalah ini oun harus hati-hati. Bila diliat dsri tingkat keparahannya dan masalahnya, tindakan HSG, hydrotubasi, laparoskopi hingga pengankatan tprahim bisa terjadi. Penyebab perlengketan pun bervariasi mulai dari infeksi, miom, kista dsb. Untuk kasus gw, dokter tidak fokus mencari tahu apa ya g tdrjadi, tapi menurutnya, ini disebabkan oleh infeski. Dokter hanya berfokus menguoayakan gw hamil dengan tuba kanan yang paten sehat.  "Ibu mau tindakan apa? Kalau kita bicara tindakan, kita harus bicarakan waktu dan biaya. Kondisi ibu abu-abu, kami tidak bisa memutuskan apa-apa. Berbeda bula kedua tuba ibu bermasalah,mkami bisa lakukan laparoskopimlalu kemudian program inseminasi buatan atau ivf"  penjelasan dokter sedikitnmembuat tercekzt tapi juga menenangkan. " yang saat ini kita akan coba adalah mengupayakan ibu hamil dengan alamiah. Mngkin akan di bantu obat perangsang sel telur bila sel telur kurang memuaskan, lalu kita berikan pemecah telur" begitu lanjutnya.

Gw pun pulang dengan perasaan campur aduk. Di atas motor gw cm berfikir harus hamil sesegera mungkin, tapi gw juga ga mau gegabah. Gw memikirkan dn membandngkannkndisi ge dengan konsisi teman-teman yang lain. Banyak diantara mereka harus mengkonsumsi obat-obatan dan juga tindakan ini-itu. Sedangkan gw?  So far gw hanya menjalani serangkaian tes lengkap dan konsultasi dengan doker. Meski baru beberapa kali konsultasi, gw merasa cukup beruntung karena dokter yang menangani gw sangat mengerti gw dan juga mau mendenganrkan. Dan juga sangan teliti, tpai yang tak kalah penting, mereka tidak jualan obat.

Beberapa curhatan teman kapok ke dokter kandungan adalah mereka harus minum vitamin ini itu tapi tidak dengan pemeriksaan yang holistik alias stengah2. Misalnya, hanya dengan usg tranv, setelah itu, dberikan obat yang sesuai indikasinya. Tapi setelah menjali pengobatan beberapa waktu dan belum hamil, maka pemeriksaan lanjutan baru dilakukan atau ada yang tidak ada pemeriksaan lanjutan sama sekali. Yang lebih ajaib lagi, ada seorang teman yang curhat kalau baru dipertemuan ke sekian, iansudah dminta untuk operasi laparoskopi,mentah indikSinya apa.

Bagi teman-teman yang sedang bersaha memperjuangkan kepercayaan Tuhan, maka sebaiknya selektiflah memilih dokter, meskipun cocok-cocokan, tapi kondisi kita, kitalah yang tahu. Dokter hanya perpanjangan tangan Allah. Temukan dokter yang tepat yang tidak jualan atau mengincar operasi semata. Ingat, tugas dokter bukan jualan, tapi membantu pasien.  Jangan lupa berdoa y..
Next, tracking sel telu.. Mmmmapamitu???wait for the nxt y.

No comments:

Post a Comment