semua bermula di bulan Maret 2015. Menjelang 3thn pernikahan di bulan juni gw dan mamas terus berharap gw mengandung. Tapi ternyata kami belum di beri kepercayaan itu. Setelah berdiskusi panjang dengan persiapan materi dan mental, gw memberanikan diri untuk ke dokter (lagi) setelah terakhir kali yaitu 1,5thn yang lalu. Dokter cm bilang "akan sama aja pemeriksaannya Bu. Kenapa tidak dilanjutkan saat itu?" Gw cm jawab singat sambil mesem2 "takut dok" dokter di depan gw cm geleng2. Semua diawali dengan pemeriksaan darah lengkap,hormon,HSG dan folikel. Biaya yang keluar memang tidak sedikit tapi sepertinya tekad sudah bulat. At least gw tau kenapa gw blm tekdung juga. Untuk melengkapi pemeriksaan itu, si mamas juga di cek. Meski awalnya ga mau tapi akhirnya dy menurunkan egonya,demi si junior. Pemeriksaan tidak sampai di situ saja. Gw membawa semua hasil lab yg di sarankan dokter. Entah apa yg terlewati, setelah hasil itu ada dokter bolang gw hrs tracking siklus gw guna mengetahui kondisi folikel. Gw sempat jenuh dan break bbrp bulan. Hingga akhirnya memutuskan untuk kembali lagi. Gw ikutin semua step yang dokter perlukan. Fyi, gw promil di RSCM dengan dokter PPDS dan gw sm sekali ga meragukan mereka karena mereka di bawah pengawasan dokter2 handal RSCM. Kalau pemeriksaan sama dengan kwalitas sama dan lbh murah,kenapa pilih yang mahal?? Haa itu sih opsi masing2 y. Ok back again y... Di siklus 29 Juli 2015 kmrn gw haid dan mulai mengkonsumsi obat induksi ovulasi, Profertil. Sebelumnya dokter mendiskusikan mengenai program inseminasi buatan, tp gw tetap mau dengan alami meski dengan bantuan obat induksi ovulasi. Tanggal 10 Agustus tiba waktunya melihat folikel. Hasil USG ny satu folikel dominan berukuran 16mm. Harapan dokter dan kami adalah minimal 18-20mm agar bs mengeluarkan telur atw tindakan injeksi seperti ovedril. Dokter bilang untuk liat perkembangan folikel itu hingga dua hari mendatang. Kalau sudah sesuai maka injeksi bisa menjadi tindakan selanjutnya. Dokter yang memeriksa gw kali ini dokter senior meskipun ada dokter PPDSnya tapi yang me jelaskan semua pertanyaan gw yaa dokter senior itu. Fyi juga y, dokter PPD itu selalau didampingi kok. No need to worry about them. They take PPDS to have their specialty. They are a dokter, no need to worry they do malpractice.
Wish me luck...
Hai marisa tetap semangat ya ♥ saya juga lagi promil dan masi tahap dikasi profertil dan asam folat. Smoga berhasil ya :)
ReplyDeleteHi listia. Smoga qt berhasil y.. Wait my other story after this y hehehe
DeleteEh gw baru baca ini masa, tia & icha semangat ya.
ReplyDeleteCha, tia ini temen gw di IHB.
Tia, icha ini soulmate aku dr jaman kuliah.
Semoga kalian segera di beri keturunan amin
Ammin keee, doakan kevia dapt ade dr mami yaaa
ReplyDelete