kehidupan gw tidak jauh berbeda denga sebelum menikah, bedanya kita sekarang serumah, sekasur dan puny kesiatan rutin. jangan tanya soal rumah dan pekerjaan rumah tangga, gw tidak piawai dlam hal itu. gw mencuci tapi kadang caranya salah, ya kurang kuceklah, ya airnya kuranglah, yaa rendemannya ini itu lah. belum lagi soal masak, gw tidak pandai memasak, gw cuma bisa masak kangkung dan tumis-tumisan lainnya. itu juga kadang aneh. beresin rumah? haaaduuuuhhh cape banget ternyata, ga ukup dengan nyapu dan ngepel. Semua gw jalani rutinitas itu sampai akhirnya gw kembali bekerja lagi sebagai wartawan. Ya, wartawan. pekerjaan yang gw kita gw sama sekali tidak nyaman dengan semua ini, tapi ternyata, pilihan dosen gw ini membuat gw kembali berhadapan dengan narasumber. jam kerja yang selalu diperdebatkan membuat gw dan suami gw kadang ga ngerti harus gimana. Pekerjaan gw kali ini tidak lebih santai tapi gw punya ruang untuk ketemu suami gw dengan frekuensi yang lebih intens ketimbang sebelumnya. gw dan dia akhirnya sama- sama bekerja, itu yang membuat ini ga ada bedanya sama pacaran. setiap hari dy antar-jemput gw. Pulang dengan masing-masing kelelahannya serta ga lupa masak atau beli lauk untuk makan. itu ga jauh beda saat usia pacaran kita menginjak 3tahun, dulu masing- masing kuliah, sekarang masing- masing kerja, namun sekarang kita mencoba untuk lebih enjoy karena ga ada aturan yang melarang kaya dulu.
kehidupan kami sekarang memang belum lengkap, entah kapan Tuhan akan kasi pelengkapnya, tapi dengan memiliki Great Husband seperti dia saja sudah membuat gw terasa lengkap. tidak ada manusia sempurna, itu pula yang bikin dia kesel sma kelakuan gw dan kerjaan gw yang ga because, but back again, he loves me more than anything. Jangan tanya apa indikator itu semua, karna dia pun ga pernah mengatakan I LOVE U atau Will U MERYY ME? Semua ia tunjukkan tanapa banyak kata, dan itu yang bikin gw gregetan hahahaahah. mungkin seperti kebanyakan usai pernikahan lainnya yang belum setahun, kita masih banyak ngambek-ngambekan, banyak main ego masing-masing daann masih banyak yang sembunyi-sembunyi. most of all tanpa disadari, kita mulai memprioritaskan pasangan. Meski komunikasi telepon ga serajin dulu, tapi prioritas ke pasangan lebih berasa. Misalnya, dia selalu mau jemput gw dan mau anter gw kemana, gw uda gw boleh kecapean dan dia juga sangat memperhatikan kebutuhan bulanan dirumah. sedangkan gw?? hehheheh jangan tanya ya, gw paling perhatiin kebutuhan yang kecil-kecil kayak kaos kaki, baju dll.
No comments:
Post a Comment